Jumat, 28 Januari 2011

Sejarah Gereja

Saya, Pdt. Mangasi Sianturi, tamatan Sekolah Alkitab di Pematang Siantar Sumatera Utara tahun 1978, praktek membantu pelayanan dari tahun 1977-1984.  Berkeluarga tahun 1983 dan jadi Penginjil selama 2 tahun, yakni dari tahun 1985-1986 dan tahun 1987 saya memulai pelayanan perintisan penggembalaan tepatnya di Simpang Dobi – Titi Papan dengan jumlah jemaat 3 orang, yaitu Keluarga Bapak Sahala Pasaribu dan seorang ibu yang sudah janda yaitu Ompung Frans br Manalu.  Dengan bertempat tinggal di pinggir rel kereta api dalam bentuk rumah panggung ibadah itu kami lakukan karena tanah pinggir rel itu rawa-rawa dan pada waktu perintisan penggembalaan dimulai. 
Sayalah yang memimpin puji-pujian, memimpin doa dan berkhotbah karena belum ada jemaat yang bisa berdoa maupun memimpin pujian termasuk isteri saya juga pada waktu itu belum bisa (belum berani) karena orang awam, tidak Sekolah Alkitab. Kolekte/persembahan kami tahun pertama selama 1 tahun berjumlah Rp 57.000,- karena selama 1 tahun kami beribadah jemaat belum ada yang tambah, kami beribadah hanya 5 orang, yaitu saya dan isteri saya ditambah dengan 3 orang jemaat tersebut di atas.  Jadi kolekte kami dalam Ibadah Raya sekitar Rp 1000,- s/d Rp 1.500,-/minggu dan itu semua dipegang oleh bendahara, dimana pada waktu itu sebagai bendahara gereja adalah Bapak Sahala Pasaribu.
            Adapun penyebab sulitnya bertambah jemaat adalah karena penduduk yang beragama Kristen sangat jarang pada waktu itu dan untuk kebutuhan sehari-hari saya harus berjualan.  Pertambahan jemaat barulah terjadi pada tahun 1989 karena perkebunan cokelat yang berada dekat dengan rumah kami dibangun menjadi bangunan-bangunan industri.  Buruh-buruh pabrik ini yang beragama Kristen, mereka datang beribadah walaupun pada waktu itu kami beribadah di rumah panggung pinggir rel kereta api, karena pada waktu itu hanya itulah satu-satunya tempat ibadah yang ada disekitar daerah itu dan belum ada gereja yang lain.  Dan karena jemaat semakin bertambah-tambah, maka pada tahun 1990 kami membeli tanah pertapakan gereja dengan ukuran yang kecil yakni 10x30 m, kareta itulah kemampuan keuangan kami pada saat itu.  Dan pada tahun 1991 pembangunan gereja dimulai dengan ukuran 8x15 dan selesai pada tahun 1994.  Dan sejak gereja dibangun, jemaat bertambah terus sehingga pada tahun 1996 gereja itu harus ditambahi panjangnya ke belakang sekitar 4,5 m.  Karena itulah ukuran gereja itu sekaranag sudah menjadi 19,5 m.  Adapun penyebab panjang gereja itu hanya bisa ditambah 4,5 m karena lokasi tanahnya yang sangat pendek yakni 30 m, sebab di belakang gereja sudah dibangun toilet/kamar mandi gereja.  Dan sekarang gereja inipun sudah sesak kalau dalam ibadah minggu karena jemaat yang bertambah-tambah.
         Puji Tuhan!!!! Skarang kami sedang membangun sebuah gereja baru dengan ukuran gereja bersama parkir 50m x 55m. Marilah kita saling mendoakan dan saling membantu. Bantulah kami dalam membangun gereja ini jika memang Tuhan menjamah saudara. Amin


2 komentar:

GSPDI Filadelfia TitiPapan mengatakan...

Haleluya

tina mengatakan...

saya sangat senang bsa melihat keadaan gejaja,puji Tuhan saya akan doakan supaya cepat selesai bangunan gereja tersebut

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Eagle Belt Buckles